Pengalaman bertahun-tahun di dunia AC membuat kami sudah menghadapi segala jenis trik akal-akalan dan kecurangan teknisi AC. Karena beberapa oknum teknisi ini, image teknisi AC di mata konsumen bisa jadi turun.
Maksud kami membongkar praktik-praktik curang teknisi AC disini adalah bukan untuk mengecilkan ataupun menyinggung profesi teknisi AC, namun content ini kami kumpulkan dari keluhan dan permintaan dari rekan-rekan teknisi kami untuk lebih mengedukasi konsumen karena para teknisi AC seringkali dicap dengan image yang buruk oleh konsumen.
Harapan kami dengan content edukasi ini dapat membuat konsumen AC menjadi lebih cerdas, maka celah yang bisa dilakukan teknisi AC yang ada niat nakal menjadi lebih sempit, sehingga kecurangan pun lebih jarang terjadi dan konsumen menjadi lebih percaya terhadap teknisi AC.
Dengan itu kami juga berharap dengan mengurangi jumlah praktik curang maka juga dapat meningkatkan image rekan-rekan teknisi AC sekalian di mata konsumen serta meningkatkan industri jasa dan produk AC secara keseluruhan.
Biasanya modus awalnya melakukan servis cuci normal seperti pada umumnya, namun kamu perlu berhati-hati jika setelah pencucian dilakukan teknisi menginfokan ada freon yang kurang atau habis dan perlu ditambah.
Uang dari hasil servis cuci terbilang sedikit, apalagi yang mematok harga yang sangat murah dibawah harga pasar. Biasanya mereka mengincar uang pengisian freon yang besar jumlahnya.
Pertama perlu diketahui dulu bahwa freon itu tidak akan habis jika tidak terjadi kebocoran, karena sistem freon adalah sistem tertutup. Lalu kedua freon kurang itu tidak bisa diketahui hanya dengan menebak saja, tapi harus menggunakan alat yang mengecek tekanan freon namanya analyzer atau manifold gauge.
Dalam praktik kecurangannya bisa ada berbagai variasi, kita menyebutkan beberapa contoh kasus yang sudah pernah terjadi ya berdasarkan pengalaman kami.
Teknisi datang mencuci seperti biasa, lalu dalam proses mencuci itu mengendorkan saluran freon sengaja dibiarkan bocor, saat udah bocor setengah, katup ditutup kembali.
Setelah pencucian selesai dia bilang ke ownernya dan bilang bahwa freon kurang makanya AC tidak dingin dan disini konsumen tidak bisa berbuat apa-apa karena kondisi freon sudah benar-benar berkurang.
Sehingga mau tidak mau freon harus ditambah dan mengikuti harga dari teknisi AC. Untuk mencegah hal ini terjadi ada baiknya ketika proses pencucian AC, ada yang memonitor proses pekerjaan teknisi dari awal hingga selesai.
Dalam kasus berikutnya, freon tidak benar-benar habis tapi sengaja dibocorkan, disini teknisi sedikit lebih pintar karena tidak mau dicurigai oleh konsumen dia membiarkan katup terbuka dan terjadi kebocoran halus.
Kebocoran halus ini sulit dideteksi, karena freon AC akan habis bisa 2-3 bulan kemudian bahkan lebih. Dengan harapan teknisi tersebut bahwa ketika selesai cuci, beberapa bulan kemudian teknisi ini akan dipanggil kembali karena AC mulai tidak dingin.
AC ini akan bocor terus sampai freonnya benar-benar terkuras habis, dan uang yang harus dikeluarkan konsumen jumlahnya menjadi besar karena harus mengisi full freon dari kosong.
Lebih jahatnya lagi adalah, setelah ngisi freon sampai full, tukang ini membiarkan lagi terjadi kebocoran halus terjadi kembali, sampai 2-3x terjadi bolak balik.
Dalam kunjungan berikutnya, teknisi AC bisa mulai menyalahkan pipanya dan pemasangan teknisi sebelumnya jika sebelumnya menggunakan jasa teknisi lain untuk pemasangannya.
Teknisi bisa menunjukkan kemampuannya memasang AC, dan menjelek-jelekan teknisi lain, supaya konsumen ini semakin percaya dengan teknisi yang nakal ini, dan untuk selanjutnya berharap dipercayakan pemasangan sampai servis cuci AC nya sama dia saja, jangan sama orang lain.
Akhirnya konsumen mengikuti saran teknisi AC tersebut dan membongkar ganti pipanya dengan yang baru.
Sampai setelah sudah bolak balik, lalu teknisi AC ini berdalih, rusaknya pada sparepart unitnya.
Kemudian teknisi bisa beralih supaya konsumen membeli sparepart dengan teknisi AC (nambah keuntungan lagi) sehingga modusnya makin dalam, bisa juga menyarankan untuk ganti unit baru saja.
Ini juga menjadi kerugian bagi toko dan brand, karena image toko dan brand menjadi jelek karena terkesan menjual unit yang kondisinya kurang baik, padahal belum tentu ini karena kesalahan produknya.
Sebagai konsumen perlu mengurangi risiko, jangan memanggil tukang servis yang kamu tidak tau asal muasalnya. Pilihlah teknisi dari toko atau brand yang sudah terpercaya, hindari nomor-nomor yang ditempel di jalan raya, tembok dan tiang listrik yang menawarkan jasa servis cuci AC yang tidak jelas badan usahanya.
Ketika melakukan servis cuci, selalu diharuskan menggunakan cover penutup plastik yang fungsinya ada dua, yaitu untuk mencegah air keluar membasahi ruangan dan barang-barang, dan mencegah ada part dalam AC yang tidak anti air kesiram dengan semprotan air.
Dalam kasus yang pernah kami temukan, ada beberapa teknisi AC yang menghemat, tidak mau keluar modal untuk membeli penutup cover plastik baru, sehingga penutup plastinya udah robek dan ada bolong.
Kebolongan ini menyebabkan ada air semprotan yang digunakan pada saat pencucian indoor menyemprot sparepart elektronik pada AC yang tidak anti air.
Karena basah dan dinyalakan pada saat testing setelah pencucian dilakukan, terjadilah konsleting pada AC. Lalu AC menjadi mati total tidak bisa dinyalakan, karena komponennya rusak.
Teknisi yang ketakutan kemudian mulai menyalahkan produknya, bahwa unitnya sudah rusak dari sebelumnya dia melakukan pencucian, dan tidak mengakui kesalahannya tidak sengaja menyemprot AC.
Sebagai konsumen yang cerdas, perlu mencurigai jika sebelumnya AC menyala dengan baik lalu setelah dicuci tiba-tiba tidak bisa menyala lagi, ada kemungkinan terjadi kasus seperti diatas.
Proses pemvakuman AC sebenarnya termasuk proses yang wajib dilakukan. Penjelasan mengenai apa yang terjadi jika tidak divakum sudah kita pernah cover di artikel pemvakuman.
Namun sebenarnya ada satu teknik pemvakuman menggunakan sistem air purging yang menggunakan freon yang ada di dalam AC.
Bedanya kalau diibaratkan menggunakan proses pemvakuman yang benar menggunakan pompa vakum itu efektvitasnya 99%, mungkin menggunakan air purging hanya 80-85%.
Sebenarnya menggunakan air purging itu legal saja, dosanya adalah ketika bilangnya sudah divakum tapi ternyata melakukan air purging.
Ini sering terjadi karena menggunakan pompa vakum itu membutuhkan waktu. Teknisi AC mengharapkan kerja cepat beres supaya bisa melanjutkan ke orderan berikutnya.
Sementara menggunakan sistem air purging bisa menghemat waktu pengerjaan lebih cepat. Dalam variasinya ada beberapa praktik.
Konsumen yang cerdas bisa googling seperti apa bentuk pompa vakum, karena aneh sekali jika bilang sudah divakum tapi teknisi AC tidak membawa pompa vakum. Berarti kemungkinan besar teknisi akan melakukan air purging.
Ada juga kasus dimana teknisi benar-benar membawa pompa vakum, tapi ketika konsumen tidak melihat, maka teknisi melakukan air purging. Pompa vakumnya tidak digunakan, tujuannya supaya cepat kelar.
Komponen pipa adalah salah satu komponen AC yang terpenting dalam menjamin daya tahan dan kualitas AC selama pemakaian ke depannya.
Mungkin kamu juga sudah tau pipa yang berkualitas baik adalah pipa yang tebal, dan memiliki kualitas tembaga murni. Mungkin kamu juga sudah memilih merek pipa yang kamu ingin beli.
Dalam beberapa kasus, bisa terjadi pipa yang ternyata dibeli dengan yang dipasang itu berbeda merk dan kualitasnya. Ada beberapa variasi kejadian ini bisa terjadi.
Mungkin kamu sudah memilih Brand A, lalu teknisi AC datang dan melakukan pemasangan AC seperti biasa. Namun ketika tidak diperhatikan, dan konsumen juga tidak melihat jelas pipa yang dipakai, teknisi ini menukar dengan pipa yang sudah dia siapkan sebelumnya yang bermerk lain.
Hasilnya pipa yang sudah kamu beli diambil teknisi dan dia bisa jual kembali dengan harga yang lebih tinggi, sedangkan yang terpasang adalah pipa dengan kualitas jelek.
Ada juga kasus yang teknisi ACnya pintar memanipulasi, menunjukkan bahwa pipa yang dijual ditoko itu jelek, misalnya dengan mendemokan bahwa pipa yang kamu beli itu gampang banget ditekuknya karena tipis, terus warnanya aga kotor (bisa disengaja dikotorin) dan bilang tembaganya gak murni.
Intinya teknisi ini mengincar supaya kamu jadinya pake pipa merk rekomendasi dari dia, dan belinya sama teknisi itu. Jadinya teknisi bisa dapat keuntungan sendiri. Teknisi AC ini jadi merangkap salesman lapangan.
Sebagai konsumen cerdas, verifikasikan kepada toko yang menjual terkait pipa tersebut, atau jika teknisi mulai menawarkan sesuatu agar tidak terjebak dengan para teknisi yang merangkap salesman lapangan.
Kamu beli AC dengan kebutuhan pipa AC 5m, sampai dilapangan ditagihlah 10m katanya ada jalur yang harus dibelokkan sehingga membutuhkan material pipa yang lebih panjang.
Karena owner gak ngecek lagi dan pipa sudah terpasang, bayarlah pipanya 10m. Padahal sebenarnya memang pemasangan pipa hanya 5m. Jadinya teknisi untung bersih 5m itu dan tidak dilaporkan ke kantor.
Bisa dicegah dengan memastikan invoice resmi jika ada penambahan material & jasa, lalu melakukan pengecekan apakah masuk akal jika pipa yang dipakai sampai ke 10m.
Dalam kasus lain, memang benar dipakai pipanya sampai 10m, teknisi menunjukkan sebelum memasang dia ukur panjang pipanya benar 10m. Lalu setelah selesai pengerjaan pipanya memang kepake semua, teknisi pulang dari lokasi tidak bawa pipa sisa.
Tapi ternyata ada triknya, diplafon yang tidak terlihat konsumen, atau disisi dimana konsumen tidak mungkin ngecek, teknisi AC menggulung pipa tersebut, supaya pemakaiannya jadi lebih panjang.
Padahal kebutuhannya gak sampe 10m, tapi karena digulung jadinya pemakaiannya jadi 10m sehingga teknisi lebih untung menjual pipa lebih banyak.
Bisa juga menyebutkan harga jasa dan material penambahan yang seenak-enaknya tanpa ada dasar hitungannya dari mana, seperti nama jasa yang asing didengar, dan sebenarnya tidak diperlukan.
Konsumen yang cerdas memverifikasi dengan toko terkait, apakah benar penambahannya itu sudah sesuai, dan juga bisa melakukan pengecekan dengan daftar harga pemasangan memastikan harga tidak dikemplang oleh teknisi AC.
Terkadang karena memasang indoor posisinya agak tinggi dan tidak membawa tangga, teknisi AC menggunakan outdoor sebagai pijakan supaya nyampe untuk memasang indoor AC.
Ada kasus dimana, sangking tingginya, sehingga teknisi AC itu harus lompat untuk menyantolkan indoor AC ke bracket indoornya. Karena dia melompat, percobaan menyantolkan pertama membuat ada cantolan indoor yang patah, membuat indoor AC menjadi gampang goyang kalau disentuh.
Karena butuh meloncat beberapa kali, akhirnya outdoor AC yang diinjak itu ada bagian yang longgar atau lepas, sehingga menjadi bunyi berisik pada saat dinyalakan.
Menginjak outdoor saja jika berhati-hati tidak akan bermasalah pada AC, namun memaksakan diri dan meloncat akan membahayakan unit AC tersebut.
Dalam kasus lain, proses pengisian freon bagi teknisi yang tidak ahli bisa menyebabkan freon diisi terlalu over. Akibatnya kompressor bisa jadi berat, kinerja AC juga jadi over dan lebih cepat rusak.
Padahal teknisi bisa melakukan pengecekan berdasarkan tekanan freon yang tepat, bukan hanya dengan nebak-nebak freon sudah cukup atau belum.
Di era teknologi seperti sekarang ini, konsumen semakin dicerdaskan karena dapat mengakses informasi dengan sangat mudahnya.
Kami harap dengan artikel yang ikut melengkapi informasi yang beredar di internet ini, konsumen akan semakin lagi dicerdaskan dan mengurangi celah dimana teknisi nakal bisa bermain.
Pastikan juga kamu memilih teknisi AC baik pemasangan maupun servis cuci AC di toko yang sudah terjamin dan terlihat baik track recordnya. Lebih disarankan lagi jika memilih toko AC specialist yang sudah ahli di bidangnya karena bidang AC merupakan bidang yang cukup rumit dan teknis.