Para artikel kali ini kita mau membahas AC Low Watt & AC Inverter, buat yang masi bingung mau pilih yang mana, nanti kita akan masuk ke kelebihan dan kelemahan masing-masing kategori ya. Biasanya kalau sudah tau apa plus dan minusnya bisa lebih memudahkan untuk memilih. Karena masing-masing orang kan kecocokannya berbeda.
Kedua jenis AC ini dapat kamu temukan di toko AC Terdekat kamu, atau bisa juga ditemukan di toko online seperti Selka.id
Yang pasti, kalau membeli AC Low Watt bisa sesuai tujuan kamu yaitu mau hemat budget tagihan listrik turun. Hitungannya begini, beda harganya gak jauh cuman nambah sedikit aja ratusan ribu dari AC Standard biasa, namun tiap bulan udah dapat penghematan yang lumayan dari tagihan listrik.
Untuk informasi, tidak semua merk AC memasarkan AC dengan teknologi Low Watt, ada beberapa brand seperti Daikin yang tidak memilih untuk memasarkan tipe AC dengan low watt, dan langsung memasarkan produk dengan teknologi Inverter.
Ada juga brand AC seperti FLIFE yang fokus lini bisnisnya pada teknologi Low Watt, dan tidak memasarkan teknologi inverter. Jadi setiap brand mempunyai fokus kategori yang berbeda-beda.
FLIFE termasuk brand yang memfokuskan diri pada kedua teknologi tersebut, pada low watt AC FLIFE FCOO Series sudah dilengkapi dengan sparepart dengan kualitas yang sama dengan AC Gree. Garansinya pun cukup panjang dibandingkan dengan merk-merk lain yaitu 3 tahun sparepart dan 10 tahun kompressor.
Namun stigma kebanyakan orang kurang suka dengan kategori AC Low Watt, karena sitem tarikan awal listrik AC low watt yang lebih kecil,sehingga terkesan lebih lama pendinginannya. Tentunya memang ada harga ada barang, AC Low Watt sendiri harus mengorbankan kecepatan pendinginan untuk mendapatkan konsumsi listrik yang lebih hemat.
Namun apakah AC Low Watt tidak dingin? Tidak juga, semua kembali lagi ke faktor Btu dan PK itu sendiri. Apabila pemilihan PK atau Btu nya sudah sesuai dengan kebutuhan luas ruangan, AC Low Watt hanya butuh beberapa detik lebih lama untuk mencapai suhu yang diatur diremote, pendinginan optimal akan tetap dirasakan.
Pada dasarnya sistem kerja Low Watt sebenarnya sama dengan AC Standard, pakai sistem mati nyala kompressor ketika suhunya sudah nyampe yang disetting remote kamu.
Hanya perbedaannya ada pada kompressornya. Kompressor itu bagian penting pada AC yang penggunaan daya listriknya cukup besar. Jadi pabrikan menekan daya listriknya dari sini, menggunakan kompressor yang lebih hemat listrik.
Yang kami suka adalah dengan nambah uang gak banyak sekitar ratusan ribu, tapi bisa menghemat sampai 10-20% per bulan lebih hemat daripada pakai AC standard, cukup lumayan kalau digunakan ACnya sampai bertahun-tahun ya pasti akan menghemat banyak tagihan listrik.
Pintar-pintar juga sebagai konsumen mengecek mana merek yang lagi ngasi garansi panjang buat AC Low Wattnya, jadi kan lumayan juga kalau rusak kompressornya atau sparepartnya digantiin gratis. Pada waktu artikel ini ditulis Gree Low Watt masih memberikan garansi 5 tahun sparepart dan 10 tahun kompressor. Jadi cukup aman dan terjamin untuk pilihan AC di kategori Low Watt.
Kami lebih senang menganalogikan AC Low Watt & Standard sebagai AC yang lebih kaku. Hmm kaku gimana maksudnya? Kaku disini dalam artian daya listriknya stabil begitu-begitu saja tidak berubah banyak ketika dalam keadaan digunakan.
Sedangkan kalau AC inverter itu, kami sebut sebagai Fleksibel atau Adaptif, daya listriknya bisa naik dan turun mengikuti keadaan kamar kamu. Pertanyaannya kok bisa naik turun ?
Misalnya begini, siang hari jam 12 matahari sangat terik, kamu cek aplikasi weather di smartphonemu menunjukkan suhu 36 derajat celcius, pasti gerah banget kan ? Posisi di kamar kamu lagi pake AC Inverter nih, pasang suhu di remote 23 derajat Celcius.
Dalam kondisi demikian, AC Inverter membaca situasi, panas terik maka secara inisiatif AC ini akan menggunakan daya lebih kuat untuk mendinginkan, sehingga daya listrik sementara naik. Sementara lho ya, karena setelah diluar udah gak begitu panas terik lagi, nantinya secara otomatis daya listrik akan berangsur turun secara bertahap.
Kerennya teknologi inverter memang seperti itu, kalau lagi adem", udara gak terlalu panas, AC juga bakal nyantai kerjanya, otomatis wattnya akan langsung turun dan tagihan listrik jadi lebih hemat.
Lagipula kan keadaan panas terik itu biasa terjadi tidak panjang, biasanya jam 10 sampai jam 2 siang, setelah itu masuk ke keadaan normal. Apalagi penggunaan AC itu umumnya paling intensif saat kita tidur, jam 10 malam sampai jam 7 pagi, bayangkan penghematan yang bisa terjadi, malam hari kan udaranya pasti adem-adem saja gak butuh AC kerja terlalu berat.
Tapi ada bahayanya lho kalau bgtu, coba kamu pikirkan, kalau saja kamu terlalu ekstrim setting remotenya, pasang di 16 derajat, atau bisa juga kamu beli PK nya kekecilan, AC Inverternya bakal mengira kondisi cuaca selalu ekstrim terik setiap saat, karena apa yang disetting diremote derajatnya gak nyampe-nyampe.
Disini AC jadi bekerja nonstop tidak sesuai kondisi nyata, siang hari kerja full, sore hari juga kerja full nonstop, karena memang pada dasarnya ruangannya kegedean, PK AC nya kekecilan atau remotenya nyettingnya terlalu rendah. Bahayanya malah jadi boros 130%. Kan celaka.
Kenapa bisa sampai 130%. Nah ini nanti bakal dijelaskan selanjutnya, kenapa inverter bisa bahaya juga malah bikin makin boros. Oh ya juga jangan pakai inverter di ruangan yang terbuka ya atau sering di buka tutup, karena kan udara dinginnya kebuang keluar, jadi gak cocok untuk AC Inverter.
AC Daikin Inverter, AC Panasonic Inverter & AC Gree Inverter merupakan merk terbaik dengan banyak varian inverter mulai yang dari entry level sampai ke level premium.
Untuk AC Low Watt tersedia Merk AC FLIFE Low Watt, AC Sharp Low Watt & AC Gree Low Watt yang merupakan merk terbaik, sehingga menyediakan tipe varian watt yang lebih rendah.
Kadang banyak orang suka gak rela, apalagi kalau udah ngitung harga AC Inverter bisa sampai 2x lipat, Worth It gak ya ?
Memang harga AC Inverter untuk unitnya bisa ada yang sampai 2x lipat lebih mahal, contohnya tipe Daikin Inverter Premium. Namun dengan pemakaian yang tepat, dalam waktu 1 tahun atau bahkan kurang anda kamu dapat balik modal dan bahkan profit karena penghematan listrik.
AC penggunannya untuk jangka panjang, bisa sampai bertahun-tahun, tapi kita kan bayar listrik tiap bulan. Hitung saja sekitar 20-35% kita bisa hemat dengan pakai AC inverter dengan benar, maka setiap bulannya dikumpul-kumpul lumayan banget dan jadinya worth it buat pakai AC Inverter.
Banyak pelanggan yang kecewa saat membeli AC Low Watt dan AC Inverter karena setelah digunakan terasa dinginnya lebih lama. Perlu diperhatikan biasanya terjadi hal seperti ini karena perhitungan PK biasanya terlalu rendah.
Pastikan perhitungan PK untuk kedua tipe ini pas, karena untuk mendapatkan pendinginan yang pas dan listrik yang hemat perlu perhitungan PK yang tepat juga. Kamu dapat menggunakan tools PK Calculator kami untuk membantu anda menghitungkan PK yang sesuai.
Melanjutkan yang mengenai boros 130% Inverter diatas, kenapa bisa terjadi boros sampai 130% kalau salah penggunaan Inverter. Jadi niat dari pabrikan sebetulnya baik, karena dalam versi-versi pendahulu inverter itu dibilang kurang dingin dan banyak yang komplen, sehingga kemudian daya maksimal inverter ditingkatkan.
Misalnya kalau AC Standard daya maksimalnya 900 Watt, maka di inverter bisa begini rentang dayanya 350 - 1080 Watt. Artinya, kalau lagi hemat banget bisa sampai 350 Watt yang berarti sangat baik, atau bisa 1080 Watt untuk mengejar supaya pengguna gak komplen karena AC nya kurang dingin.
Yang artinya juga kalau salah penggunaannya, bakal jebol deh 1080 Watt terus sepanjang hari. Maka inilah bahaya yang kita perlu informasikan, bahwa penggunaan AC Inverter harus benar dan tepat penggunaannya.
Kalau low watt bayar listriknya ga mahal, karna watt yg digunakan lebih hemat seperti yang kita udah bahas diatas, nah sedangkan low voltage artinya kalau tegangan listrik turun, AC nya tetep bisa hidup karena alat didalamnya sudah diproteksi lebih canggih.
Memangnya kenapa kalau tagihan listrik turun? listrik yang gak stabil itu menyakiti perangkat AC, membuat AC nya bisa cepat rusak, maka itu proteksi dari AC normal adalah secara otomatis mematikan unit. Maka itu AC tanpa teknologi low voltage akan ngedrop dan mati sendiri ketika tegangannya turun.
Tapi kalau sudah ada teknologi low voltage, tegangan turun masih bisa dihadapin oleh AC sehingga AC tetap berfungsi normal, ini bisa terjadi karena ada proteksi tambahan khusus untuk mengatasi tegangan rendan dibawah batas wajar.
Untuk menentukan AC mana yang cocok, maka perlu dipastikan apakah penggunaan AC anda hanya disaat tertentu atau sepanjang hari
Perlu juga dipastikan apakah ruangannya itu tertutup atau terbuka